Rabu, 09 Juli 2014

SAYA BUKAN AYAH YANG SEMPURNA (Bagian-2)

Oleh: Ev. Hermanto Karokaro, MA


Lanjutan....



Pepatah lama berkata, buah jatuh tidak jauh dari pohonya. Pepatah ini ingin mengatakan bahwa keberadaan seorang anak sangat dipengaruhi oleh orangtuanya. Ada dua aspek yang diturunkan orangtua kepada anaknya;  Pertama aspek genetika menyangkut, sifat, tempramen, bentuk fisik, dll.  Aspek ini sepenuhnya adalah otoritas Tuhan dan tidak bisa kita beri penilaian baik atau buruk.  Sebagai contoh, orang tua yang bertempramen sanguinis mungkin akan menurun kepada anaknya. Tempramen (sanguinis, melankolis, phlegmatic, Choleric) adalah bersifat netral  dan tidak mungkin berubah. Kedua aspek non genetic dalam hal ini adalah karakter. Karakter merupakan bagian dari kepribadian manusia yang terbentuk lewat proses pembelajaran baik yang disadari maupun yang tidak disadari. Karakter bisa diberi penilaian baik atau buruk. Dan karakter bagian dari kepribadian manusia yang bisa berubah.

Suatu hari  saya berjanji kepada anak saya Yehezkiel akan membelikan dia mainan gitar kecil sesuai dengan permintaannya, waktu itu umurnya masih empat tahun.  Tetapi karena pekerjaan dikantor cukup banyak  akhirnya saya lupa membeli gitar tersebut, saya baru teringat ketika saya sudah  tiba dirumah, dan Yehezkiel sudah  berdiri di depan pintu berharap gitar yang saya janjikan akan dia dapatkan.  Saat itu bisa saja saya berkata gitarnya akan saya belikan besok karena lupa, tidak sempat, dll. Tetapi saat itu yang saya lakukan adalah langsung pergi kembali mencari mainan gitar tersebut, tigapuluh menit kemudian saya kembali dan menyerahkan gitar yang saya janjikan.  Lewat kejadian itu saya ingin menanamkan satu hal kepada Yehezkiel, bahwa apa yang sudah kita janjikan jika kita bisa melakukannya maka lakukanlah itu. Banyak orangtua menganggap enteng berjanji ke anak, kadang kita berpikir anak-anak belum tahu, belum mengerti, dll. Padahal karakter seseorang  dibangun sejak mereka masih anak-anak, karena itu  sebagai orangtua, mari jadikan diri kita sebagai teladan yang pantas untuk ditiru. Jangan tunggu nanti, karena kalau mereka sudah remaja akan semakin sulit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MEMBANGUN BANGUNAN ALLAH Ev. Hermanto Karokaro 1 Korintus 3:10-23 Dalam renungan sebelumnya kita telah belajar bahwa setiap orang p...