Rabu, 06 September 2017

MEMBANGUN BANGUNAN ALLAH
Ev. Hermanto Karokaro
1 Korintus 3:10-23

Dalam renungan sebelumnya kita telah belajar bahwa setiap orang percaya adalah bangunanNya Allah. Dan kita diingatkan agar dalam membangun kita menggunakan bahan-bahan yang terbaik. Seperti Emas, perak dan batu permata. Supaya kelak saat api Tuhan membakar, bangunan itu tetap berdiri kokoh dan kita mendapat upah (mahkota). Bahan-bahan bangunan dihasilkan dari seluruh perbuatan hidup kita selama di dunia. 
Selanjutnya Rasul Paulus menyebutkan, ada tiga yang perlu kita perhatikan agar bahan-bahan yang kita kirim bahan-bahan yang terbaik. Apa sajakah hal itu tersebut ?


1. SADARILAH TUBUH KITA ADALAH BAIT ALLAH.
Tuhan tidak tertarik tinggal di gedung sekalipun itu gedung gereja. Rasul Paulus mengatakan bahwa Tubuh kitalah bait Allah (rumah Allah). Jika kita percaya dan menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, maka Roh Allah berdiam di dalam kita. Ada dua implikasi dari Tubuh sebagi Bait Allah. Pertama, kita tidak boleh sembarangan menggunakan tubuh ini, tapi gunakanlah tubuh ini untuk memuliakan Tuhan. Pakailah tangan untuk menolong, pakailah mulut bersaksi dan memuji Tuhan, dll. Kedua, Kita tidak sendirian dalam menjalani hidup ini karena ada Roh Kudus yang selalu menjadi penolong dan sumber inspirasi. Roh Kudus yang ada dalam diri kita memampukan kita mengumpulkan bahan-bahan bangunan yang terbaik.


2. JANGAN IKUTI HIKMAT DUNIA
Jangan ikut hikmat dunia memiliki dua makna: 
Pertama terkait dengan Pengajaran. Menurut Paulus, hikmat dunia adalah kebodohan bagi Allah dan semuanya sia-sia belaka. Hikmat dunia yang dimaksud Paulus adalah terkait dengan ajaran-ajaran yang berkembang di Jemaat Korintus yang berbeda dengan Injil. Misalnya, menurut ajaran mereka orang selamat harus melakukan Taurat dan percaya Yesus (Injil Plus). Karena Kristus telah memerdekakan kita maka kita merdeka melakukan apa saja dan tidak mempengaruhi kasih karunia Tuhan. Karena itu mari awasi diri kita dari pengajaran-pengajaran yang berkembang disekitar kita. Cara agar terhindar dari ajaran-ajaran yang menyesatkan adalah: 1. Setialah dalam gereja lokal. 2. Pelajari Alkitab dengan benar.
Kedua, terkait dengan nilai-nilai yang kita pegang. Masih banyak orang mengaku kristen tapi nilai-nilai yg dia pegang sangat duniawi. Mengukur segala sesuatu berdasarkan materi (Materialisme). Mengejar Kesenangan dan kenikmatan hidup sebagai tujuan (Hedonismeme), dll.



3. JADIKAN KRISTUS DIATAS SEGALANYA
Ada kecendrungan saat kita telah diberkati Tuhan kita terlena dengan berkat Tuhan. Rasul Paulus mengingatkan kita, Jangan bermegah karena hal-hal yg kita punya karena sesungguhnya semua yang kita punya adalah pemberian Allah. Tempatkanlah Kristus di atas segalanya. Tuhan tidak melarang kita menjadi kaya, memiliki jabatan yang baik, Usaha berhasil, dll. Tapi jangan menjadi sombong karena hal-hal tersebut, tetapi bermegahlah karena kita memiliki Kristus, 
Akhirnya saya mengucapkan Selamat Membangun.


Salam dari saya
Ev. Hermanto Karokaro.
Tuhan Yesus Memberkati
BANGUNAN ALLAH
Ev. Hermanto Karokaro
1 Korintus 3:10-23


Sebuah bangunan (menara SAIDA.) terletak di pinggir jalan tol MT Haryono Jakarta. Masih berdiri tapi tak lagi digunakan karena ditemukan kondisi bangunan agak miring dan retak di beberapa titik. Pertanyaanya, mengapa gedung semegah itu bisa miring ? Jika diselidik pasti ada yang tidak beres, mungkin terkait dengan pondasi atau bahan-bahan yang digunakan saat membangun gedung tersebut.
Terlalu banyak orang saat ini membangun hidupnya dengan susah. setelah berhasil dan ada dipuncak tiba-tiba ambruk. Hampir setiap hari kita bisa melihat di berbagai media ada artis yang terjerat narkoba, pejabat tertangkap kpk, anggota DPR terlibat korupsi ektp, dll. Dengan susah payah mereka berjuang membangun karir, tapi karena pondasinya tidak kuat seketika karier mereka runtuh.

Rasul Paulu menyebut orang percaya adalah bangunannya Allah dan Kristus sebagai pondasinya. Betapa beruntungnya kita sebagai orang percaya, karena kita telah memiliki pondasi yang sangat kokoh melebihi segala pondasi yang lain. Kita tidak perlu membuat pondasi sendiri, karena Tuhan Yesus sudah jadi pondasi bagi kita. Yang harus kita perhatikan kata Rasul Paulus, bagaimana kita membangun bangunan di atasanya. Menurut Paulus ada beberapa jenis bahan bangunan: Emas, Perak, Batu permata, Kayu, rumput kering dan jerami. Jika kita perbandingkan bahan Jerami dengan Emas, tentu jerami lebih mudah didapat dibanding emas, tetapi kualitasnya tentu sangat berbeda. Pertanyaannya, bahan-bahan apa yang kita gunakan membangunannya ?

Seluruh perilaku hidup kita di bumi adalah terkait dengan pengumpulan bahan-bahan bangunan kita. Saat saudara memafkan seseorang yg menyakitimu, disitu saudara sdg mengirim bahan yg baik. Saat dirimu perduli dan menolong orang2 disekitarmu kau sdg mengirim bhn yang baik. Saat kau berpecaran dengan benar dan ttp menjaga kesucian, disitu kau sedang mengirim bhn yg baik. Saat dirimu membangun bisnis dengan penuh kejujuran engkau sedang mengirim bahan yang baik. Saat dirimu melayani dengan tulus dan penuh kesungguhan, engkau sedang mengirim bahan yang baik, dll.
INGAT !!!, Satu saat TUHAN akan menguji setiap bangunan yang telah kita dirikan. Dan yg menguji adalah api Tuhan. Barulah terlihat bahan-bahan apa yg kita telah kita kumpulkan selama ini. Jika bahan yang kita kirim Emas, Perak, Batu permata, maka bangunan kita akan tetap berdiri dengan megah dan kita akan diberi hadiah (mahkota). Sebaliknya jika selama ini yang kirim jerami, rumput kering atau kayu, maka akan terbakar. Kata Paulus, kita tetap selamat tetapi rugi karena kita seperti orang yang keluar dari api. Sekarang pilihan ada ditangan kita, bahan-bahan apakah kita akan kirim. Bagaimana supaya bahan-bahan yang kita kirim selalu yang terbaik. Apa rahasianya ? Tunggu renungan selanjutnya.
Salam dari saya:
Ev. Hermanto Karokaro
TYM

MEMBANGUN BANGUNAN ALLAH Ev. Hermanto Karokaro 1 Korintus 3:10-23 Dalam renungan sebelumnya kita telah belajar bahwa setiap orang p...