Oleh: Ev. Hermanto Karokaro, MA
Pak, boleh nggak
saya bercerai, soalanya saya sudah tidak kuat hidup bersamanya ? Pertanyaan ini
pernah dilontarkan oleh seorang klien yang usia pernikahannya baru 6 bulan. Saya
yakin sebagai seorang Kristiani dia paham bahwa dalam iman Kristen tidak boleh bercerai. Saya tidak mejawab pertanyaan klien tersebut,
melainkan saya bertanya kembali, mengapa harus bercerai ? Dia menjelaskan banyak alasan, pasangannya
selingkuh, sering dihina dan kami sudah tidak salaing mencintai lagi. Perceraian
memang sering menjadi pilihan terakhir banyak pasangan
ketika mereka sudah merasa tidak
nyaman lagi untuk tinggal bersama.
Bertahan dalam
sebuah pernikahan yang sudah dingin memang sangat tidak nyaman. Masih tinggal
serumah tetapi sudah tidak ada komunikasi, tinggal satu rumah tetapi tidur sudah beda kamar. Pernikahan hanya sekedar untuk mempertahankan status karena
malu dengan keluarga atau memilih tetap
bertahan karena agama melarang untuk bercerai. Tak jarang juga pernikahan masih
bertahan karena merasa kasihan dengan anak-anak. Jika alasan ini yang menjadi
dasar untuk mempertahankan sebuah pernikahan, maka sudah bisa dipastikan
pernikahan ini akan menjenuhkan bahkan kemungkinan satu saat akan kandas.
Pernikahan itu
harus dibangun atas dasar cinta yang dianugerahkan Tuhan. Saya percaya setiap
pasangan yang telah memutuskan untuk menikah, mereka tadinya tentu saling mencintai dan cinta itu sendiri
adalah suci. Itu sebabnya ketika sepasang anak manusia akan menikah, mereka
mengucapkan janji setia untuk tetap saling mencintai sampai ajal memisahkan. Ketika Tuhan telah menyatukan dua insan dalam
sebuah pernikahan, maka Tuhan juga akan terus hadir dalam pernikahan tersebut.
Sebelum menikah Tuhan yang menumbuhkan cinta dan setelah menikah sesungguhnya Tuhan terus memberikannya sejauh
manusia itu menyadarinya. Saya sering
mendengar pasangan yang akan menikah berkata, mengapa kalian menikah ?
jawabnya sudah kehendak Tuhan dan kami saling mencintai. Beberapa waktu kemudian, mereka berkata sudah
kehendak Tuhan kami berpisah karena kami sudah tidak saling mencintai lagi. Pertanyaanya,
benarkah itu kehendak Tuhan. Mungkinkah Tuhan tidak lagi meberi rasa cinta di
hati mereka ?
Bersambung………………………