Ev. Hermanto
Karokaro, S.Th. MA
Hidup
dalam Tuhan tidak berarti bebas dari persoalan.
Seperti yang dialami para murid, mereka sedang berjalan bersama Tuhan
Yesus. Namun Alkitab berkata, sekonyong-konyong (secara tiba-tiba) badai datang
dan menghantam perahu mereka. Masalah bisa datang kapan saja kedalam hidup kita, suka atau tidak suka, siap
atau tidak siap, dia datang tanpa bisa
kita tolak. Dan jika kita salah menyikapinya
tidak menutup kemungkinan masalah
itu akan mengontrol hidup kita, kita bisa kehilangan sukacita, semangat, bahkan
harapan. Jimmy Dean berkata “ kita tidak bisa mengatur arah angin, tetapi kita
bisa mengatur arah perahu kita agar tetap berajalan kearah tujuan yang kita
tetapkan” Jimmy ingin berkata
bahwa, kita manusia punya keterbatasan
dan ada saatnya kita harus menghadapi situasi-situasi yang kita tidak
bisa tolak. Saya teringat dengan seorang hamba Tuhan senior, alm Pdt. Eka Darma
Putera. Beliau Tuhan izinkan mengalami
sakit kanker, walau akhirnya harus meninggal karena penyakit tersebut, beliau
telah menujukkan sikap seorang pemenang karena imannya pada Kristus.
Tiga langkah menang atas masalah:
1. Hadapi masalah
bersama Kristus
Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan
mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat: "Jangan takut,
percaya saja!“ Markus 5:36. Yairus, seorang kepala rumah
ibadat yang saleh namun menghadapi masalah “anak yang dia kasihi menderita
sakit bahkan sudah meninggal” dalam
situasi yang sangat sulit seperti itu wajar kalau ayah ini takut. Tetapi dalam
situasi yang seperti itu Tuhan Yesus berkata “Jangan Takut” percaya saja. Yesus ingin berkata kepada Yairus, masalah
ini memang menjadi sangat berat jika engkau pikul sendiri, namun akan menjadi
ringan jika Kau serahkan pada Ku. Sebuah
cerita tentang seorang ibu yang memikul keranjang yang penuh buah dan sayur,
ketika dia sudah berada diatas kenderaan, namun dia tetap mengeluh karena masih
merasa berat, ternyata walau sudah di atas kenderaan keranjang yang dipikulnya
tetap dia gendong. Tuhan Yesus dalam injil Matius 11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih
lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
2.
Miliki teman/sahabat untuk berbagi
Saya pernah membaca sebuah spanduk yang
bertuliskan “ bersama kita bisa”. Sebuah pepatah lama berkata “bersatu kita
teguh bercerai kita runtuh” Pernyataan
ini ingin mengatakan bahwa kita membutuhkan orang lain, kita tidak bisa hidup
sendiri. Sesungguhnya Alkitab sangat
menekan tentang perlunya mitra – sahabat.
Tuhan Yesus berkata Dalam “Markus 6:7 Ia memanggil kedua belas murid
itu dan mengutus mereka berdua-dua. Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat
“ Dalam pelayanan Yesus bersama
murid-murid, Yesus tidak pernah mengutus murid-Nya sendirian. Dalam ayat yang lain berkata Ibrani 10:25 Janganlah kita menjauhkan diri dari
pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi
marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari
Tuhan yang mendekat. Pengalaman dalam konseling, klien itu
akan menjadi lebih merasa lega jika dia didengar saat mencurahkan semua
bebannya. Karena itu, milikilah sahabat – teman untuk berbagi dan saling
menguatkan.
3.
Mau berubah
Saya terinspirasi oleh Film Power Ranger,
saat mereka terdesak maka strategi akhir yang mereka lakukan dalam menghadapi
musuh dengan berkata “BERUBAH”. Tuhan
sering menginzinkan masalah datang dalam kehidupan kita tujuannya adalah supaya
kita berubah. Rasul Paulus berkata
dalam Roma 12:2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini,
tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan
manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang
sempurna. Tuhan tidak iseng, setiap
kejadian yang kita alami Tuhan punya tujuan yang baik. Sebagaimana dikatakan Paulus dalam Roma 8:28
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk
mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang
terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
Kesimpulan
Situasi
dalam hidup kita bisa berubah, namun yang terpenting adalah bagaimana kita
menyikapi setiap situasi. Terutama situasi-situasi yang sulit. Firman Tuhan
sudah mengajarkan kita tentang sikap dalam menghadapi masalah; Hadapi bersama
Yesus – Milikilah sahabat untuk saling menguatkan – Berubahlah kearah yang
lebih baik.