Selasa, 14 Agustus 2012

MENANG ATAS MASALAH


Ev. Hermanto Karokaro, S.Th. MA

Hidup dalam Tuhan tidak berarti bebas dari persoalan.  Seperti yang dialami para murid, mereka sedang berjalan bersama Tuhan Yesus. Namun Alkitab berkata, sekonyong-konyong (secara tiba-tiba) badai datang dan menghantam perahu mereka. Masalah bisa datang kapan saja  kedalam hidup kita, suka atau tidak suka, siap atau tidak siap, dia  datang tanpa bisa kita tolak. Dan jika kita salah menyikapinya  tidak menutup kemungkinan  masalah itu akan mengontrol hidup kita, kita bisa kehilangan sukacita, semangat, bahkan harapan.  Jimmy Dean berkata “ kita tidak bisa mengatur arah angin, tetapi kita bisa mengatur arah perahu kita agar tetap berajalan kearah tujuan yang kita tetapkan”   Jimmy ingin berkata bahwa, kita manusia punya keterbatasan  dan ada saatnya kita harus menghadapi situasi-situasi yang kita tidak bisa tolak. Saya teringat dengan seorang hamba Tuhan senior, alm Pdt. Eka Darma Putera. Beliau  Tuhan izinkan mengalami sakit kanker, walau akhirnya harus meninggal karena penyakit tersebut, beliau telah menujukkan sikap seorang pemenang karena imannya pada Kristus. 

Tiga langkah menang atas masalah:

1.       Hadapi  masalah  bersama Kristus
Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat: "Jangan takut, percaya saja!“ Markus  5:36.  Yairus, seorang kepala rumah ibadat yang saleh namun menghadapi masalah “anak yang dia kasihi menderita sakit bahkan sudah meninggal”  dalam situasi yang sangat sulit seperti itu wajar kalau ayah ini takut. Tetapi dalam situasi yang seperti itu Tuhan Yesus berkata “Jangan Takut” percaya saja.  Yesus ingin berkata kepada Yairus, masalah ini memang menjadi sangat berat jika engkau pikul sendiri, namun akan menjadi ringan jika Kau serahkan pada Ku.  Sebuah cerita tentang seorang ibu yang memikul keranjang yang penuh buah dan sayur, ketika dia sudah berada diatas kenderaan, namun dia tetap mengeluh karena masih merasa berat, ternyata walau sudah di atas kenderaan keranjang yang dipikulnya tetap dia gendong. Tuhan Yesus dalam injil Matius  11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. 

2.       Miliki teman/sahabat untuk berbagi
Saya pernah membaca sebuah spanduk yang bertuliskan “ bersama kita bisa”. Sebuah pepatah lama berkata “bersatu kita teguh bercerai kita runtuh”  Pernyataan ini ingin mengatakan bahwa kita membutuhkan orang lain, kita tidak bisa hidup sendiri.   Sesungguhnya Alkitab sangat menekan tentang perlunya mitra – sahabat.  Tuhan Yesus berkata  Dalam  Markus 6:7 Ia memanggil kedua belas murid itu dan mengutus mereka berdua-dua. Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat “   Dalam pelayanan Yesus bersama murid-murid, Yesus tidak pernah mengutus murid-Nya sendirian.  Dalam ayat yang lain  berkata Ibrani  10:25 Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat. Pengalaman dalam konseling, klien itu akan menjadi lebih merasa lega jika dia didengar saat mencurahkan semua bebannya. Karena itu, milikilah sahabat – teman untuk berbagi dan saling menguatkan.

3.       Mau berubah
Saya terinspirasi oleh Film Power Ranger, saat mereka terdesak maka strategi akhir yang mereka lakukan dalam menghadapi musuh dengan berkata “BERUBAH”.  Tuhan sering menginzinkan masalah datang dalam kehidupan kita tujuannya adalah supaya kita berubah.   Rasul Paulus  berkata  dalam Roma 12:2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.   Tuhan tidak iseng, setiap kejadian yang kita alami Tuhan punya tujuan yang baik.  Sebagaimana dikatakan Paulus dalam  Roma  8:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

Kesimpulan
Situasi dalam hidup kita bisa berubah, namun yang terpenting adalah bagaimana kita menyikapi setiap situasi. Terutama situasi-situasi yang sulit. Firman Tuhan sudah mengajarkan kita tentang sikap dalam menghadapi masalah; Hadapi bersama Yesus – Milikilah sahabat untuk saling menguatkan – Berubahlah kearah yang lebih baik.

MEMBANGUN BANGUNAN ALLAH Ev. Hermanto Karokaro 1 Korintus 3:10-23 Dalam renungan sebelumnya kita telah belajar bahwa setiap orang p...