Oleh: Ev. Hermanto Karokaro, MA.
Yohanes 3:16
Banyak agama di dunia, paling
tidak sampai tahun 2013 sudah tercatat
27 Agama, Mulai dari Kristen, Islam, budha, Hindu, Bahai, kong hucu, Zoroaster,
dll. Semua agama mengajarkan hal-hal
yang baik, namun apa yang paling mendasar perbedaan antara iman Kristen dengan
iman agama-agma lain adalah tentang “KASIH”.
Jika saja Kasih diambil dari iman Kristen, maka agama Kristen hanya akan
menjadi sekumpulan doktrin-doktrin yang kering dan membosankan. Kasih adalah nyawa, pusat, dasar dari seluruh
ajaran iman Kristen.
Sifat Dasar Allah Adalah Kasih
Rasul Yohanes, menulis dalam
kitabnya Yohanes 3:16. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan
Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak
binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Masih menurut kitab Yohanes 4:8 Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak
mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.
Segala sesuatu yang Allah lakukan digerakkan oleh kasih. Ketika Dia
menciptakan dunia - Dia ciptakan dengan Kasih, dan ketika Dia menciptakan
manusia Dia ciptakan dengan kasih. Kasih
Allah tidak pernah berkurang atau dikurangi. Mungkin ketika semua berjalan
dengan baik sesuai dengan yang kita inginkan, maka menyebutkan Allah itu kasih
adalah mudah. Tetapi jika keadaannya buruk, sakit nggak sembuh-sembuh, rumah
tangga penuh masalah, keungan sulit, dll. Maka mengatakan Allah itu kasih
menjadi sulit. Namun kebenaranya adalah, Allah tidak membutuhkan persetujuan dari
kita tentang statusnya atau eksistensinya. Dia tetap menjadi Allah yang
Kasih yang tidak pernah berubah dahulu
sekarang dan selamanya. Kecendrungan manusia mamahami Kasih Allah hanya pada
batas-batas tertentu. Kasih Allah dinilai dari berkat-berkat, muzijat-mujizat
yang pada intinya hanya untuk kenyamanan hidup manusia. Saya teringat dengan
seorang anak Tuhan berkata, saya tidak akan kegereja jika hasil panen saya
tidak berhasil. Atau seorang pemudi berkata, kalau tahun ini Tuhan belum kirim
jodoh, jangan salahkan saya jika saya akan menerima lamaran si Muhammad itu. Mungkin
agak lucu kelihatannya pernyataan seperti itu, tetapi mungkin masih banyak
orang Kristen hari ini kurang menyadari bahwa Allah itu adalah Kasih yang tidak
pernah berubah.
Kasih Allah Tidak Bisa Dibatalkan
Saya teringat waktu masih kuliah
theologi dahulu, ada seseorang yang berjanji akan mendukung saya secara
financial. Sebagai mahasiswa Theologi dan tinggal di asarama yang serba minim,
tentu sangat senang dengan janji tersebut. Namun kenyataannya dia berubah,
bahkan hingga selesai kuliah tidak pernah sekalipun memberikan apa yang dia
janjikan. Tuhan tidaklah demikian,
sekali Tuhan sudah menyatakan kasih-Nya maka Dia tidak pernah membatalkannya
bahkan siapa pun tidak bisa membatalkannya. Rasul Paulus menuliskan hal ini dalam surat
Roma 8:35 “ Siapakah yang akan memisahkan
kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau
kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang? Roma 8:39
atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun
sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang
ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Calvin
berkata kita dipilih untuk dikasihi
tidak memerlukan syarat dan pada saat yang
sama kita tidak bisa menolak.
Allah Membuktikan Kasih-Nya
Si butet protes kepada si ucok
(pacarnya). Berkata, Bang katanya Kau cinta sama aku, tapi sms pun nggak
pernah, apa lagi telepon. Lalu si ucok berkata, maaf dek aku nggak punya pulsa.
Dari cerita yang agak lebay ini ingin
menjelaskan bahwa cinta itu butuh bukti, tidak cukup hanya sekedar kata-kata. Allah
membuktikan Kasih-Nya dengan rela turun dari posisi sebagai Allah yang mulai
dan tak terbatas menjadi manusia yang terbatas bahkan seolah manusia yang hina.
Penurun dari Allah jadi manusia bukanlah hal yang mudah. Umunya manusia mau
naik tapi kalau sudah naik lupa turun, bahkan nggak mau turun. Saudara bisa
bayangkan jika sudah terbiasa hidup enak, tinggal di rumah ber ac, mau makan
tinggal pergi ke meja makan, mau tidur tersedia kasur yang empuk, dll. Kemudian
saudara harus tinggal di dusun, nggak ada listrik, nggak ada kasur, AC.
Dll. Namun Allah melakukan itu karena
kasih-Nya. Selanjutnya Allah membuktikan kasih-Nya dengan Yesus mau
mati di kayu salib. Kasih bukanlah kasih
sampai kasih itu dilakukan.
Selamat NATAL 2013.
TUHAN MENGASIHI KITA, MARI KITA
MENGASIHI SESAMA