Rabu, 30 Agustus 2017

JAWABLAH DOAKU YA TUHAN

Ev. Hermanto Karokaro

Seberapa besar kah pesoalan yang sedang saudara hadapi hari ini ? Sakit yang belum kunjung sembuh, usaha yang sedang bangkrut, belum mendapat keturunan, jodoh belum ketemu, rumahtangga yang diujung tanduk, dll. Ingatlah apa yang dikatakan Firman Tuhan dalam Kejadian 1:1 Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Allah adalah yang awal, tidak ada sesuatu pun yang mendahului Allah. Allah menciptakan (Bara) dari yang tidak ada menjadi ada. Langit dan bumi pada awalnya tidak ada tetapi kemudian Allah mengadakannya. Siapa pun dibawah kolong langit ini tidak akan pernah bisa melakukan hal ini. Tuhanlah satu-satunya yang sanggup mengadakan yang tidak ada menjadi ada. Jika yang tidak ada saja bisa diadakan, bukankah semua masalah kita juga ada jawabannya pada Tuhan dan Dia sanggup menolong kita ? Mungkin saat ini apa yang kita doakan belum terwujud, tetapi sadarilah pertongan Tuhan tidak pernah terlambat.
Terkadang kita terlalu fokus dengan jawaban doa dan sedikit memaksa Tuhan untuk mewujudkannya. Kita harus sadar bahwa fokus Tuhan bukan pada permintaan kita, tetapi kepada pribadi kita. Kita sering kagum dengan hasil tanpa memperhatikan prosesnya. Saya sangat percaya bahwa semua persoalan yang kita hadapi Tuhan pun rindu menolong kita. Tetapi persoalannya cara berpikir kita tidak sama dengan cara berpikir Tuhan. Pemazmur berkata sejauh bumi dari langit. Kita cendrung melihat dengan mata jasmani, sehingga kita sering frustrasi. Padahal Firman Tuhan sudah ingatkan bahwa kita hidup bukan karena melihat tetapi karena percaya. Iman seperti jangkar tak terlihat mata, tetapi sanggup menahaan kapal yang besar agar tidak terbawa gelombang. Iman tidak hanya membuat doa kita dijawab, tetapi juga membuat kita tetap kuat dan tidak undur.
Sebagai anak kita bebas untuk meminta kepada Bapa kita, tetapi seandainya Bapa bertanya, apakah alasannya Dia harus mengabulkan permintaan kita ? Keselamatan adalah anugerah Tuhan semata, tetapi terkait dengan pengabulan doa-doa kita sangat bergantung kepada sikap hati kita. Perhatikan Firman Tuhan ini, Yakobus 44:3 Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu. Rasul Yakobus mengingatkan kita bahwa pengabulan doa bukan dalam rangka memuaskan keinginan kita. Seorang pemudi berdoa untuk jodoh tujuannya hanya sekedar mengejar status dan kebahagiaan. Seorang ibu yang tidak kunjung sembuh dari sakit karena masih menyimpan kebencian terhadap suami yang selingkuh. Sebelum meminta sesuatu kepada Tuhan pastikan terlebih dahulu hati kita. Jika hati kita belum beres justru itulah permintaan pertama sebelum kita meninta yang lain.
Dalam setiap jawaban doa yang dikabulkan selalu terkait kepentingan Tuhan. Beberapa waktu yang lalu saya sakit cukup parah dan sangkin parahnya sudah dilakukan doa pelepasan disertai perjamuan kudus. Dan sudah dibicarakan saya akan dikubur di mana ? Jakarta atau Medan. Singkat cerita mujizat terjadi saya sembuh. Pertanyaannya, apakah Tuhan sembuhkan saya hanya untuk memuaskan keinginan saya ? Ternyata tidak, tetapi lewat kesembuhan yang Tuhan beri kedua orangtua saya mengalami perjumpaan secara pribadi dengan Tuhan Yesus. Ketika Tuhan menjawab doa kita, ingat disana ada berkat bukan buat kita saja tetapi juga buat orang-orang disekitar kita.
Tuhan Yesus Memberkati

MEMBANGUN BANGUNAN ALLAH Ev. Hermanto Karokaro 1 Korintus 3:10-23 Dalam renungan sebelumnya kita telah belajar bahwa setiap orang p...