Minggu, 19 Januari 2014

JODOH AKU YANG PILIH ATAU TUHAN YANG KASIH

Oleh: Ev. Hermanto Karokaro & Kristina Perangin Angin




Apakah jodoh itu ditentukan Tuhan atau atas pilihan sendiri ? Pertanyaan ini menghasilkan jawaban yang beragam. Sebagian orang berkata jodoh itu ditentukan Tuhan, bukankah ada istilah jodoh ditangan Tuhan. Tetapi sebagian lagi berpendapat  bahwa jodoh itu atas pilihan sendiri, bahkan ada istilah yang agak lucu, jodoh ditangan hansip he he he. Dalam kasus tertentu  memang Tuhan bisa mengintervensi secara penuh seseorang mendapatkan jodohnya. (Kasus Ishak – Ribka -  Kejadian 24:7).  Tetapi secara umum Tuhan tidak memaksa seseorang untuk memilih seseorang menjadi pasangan hidupnya, artinya Tuhan memberi kebebasan pada batas-batas tertentu. Untuk lebih jelasnya saya akan uraikan berikut ini.

Ada tiga aspek dalam memilih jodoh: 

a.       Aspek  Teologis
Aspek ini merupakan bagian Tuhan dalam menetapkan  jodoh. Firman  Tuhan dengan tegas menetapkan bahwa  jodoh itu harus seiman.  (II Korintus  6:14 Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap ?).  Sebagian lagi menambahkan bahwa seiman saja tidak cukup tetapi harus sungguh-sungguh lahir baru. Dan tentunya dia masih sendiri dan beda jenis dengan kita.

b.      Aspek Psikologis
Aspek ini  merupakan bagian yang Tuhan serahkan kepada kita. Kita bisa pilih yang pendiam, atau yang ceria,  penyabar, tegas, atau cepat tersinggung,  dll.     ( terkadang  bisa terjadi cocok secara  psikologis namun beda keyakinan – sebaiknya jangan diteruskan)

c.       Aspek Biologis
Aspek ini juga bagian yang Tuhan serahkan kepada kita. Kita bebas memilih yang keriting, lurus, gemuk, kurus, tinggi, pendek,  kaya, miskin, dll.

1.          APA YANG HARUS KITA LAKUKAN
Sesungguhnya setiap orang sudah  Tuhan siapkan jodonya. Mengacu kepada FT   “Tidakbaik  manusia itu seorang diri saja” (Keja 2:18).  Walau demikian bukan berarti kita diam-diam saja lalu jodoh itu akan datang, tentu kita tetap harus ada  usaha.  Apa sebaiknya yang kita lakukan:

a.       a. Tingkatkan kualitas  iman.
    Belajarlah mengasihi Tuhan, setialah melakukan Firman Tuhan.
-          (Lukas  12:31 Tetapi carilah Kerajaan-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan juga kepadamu.)
-          (Markus  12:30 Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.)
b.      b.Tingkatkan kualitas karakter.
   Wajah cantik / ganteng memang penting tetapi yang lebih penting adalah kecantikan dari dalam dan erat     
    kaitannya dengan karakter.  Banyak wanita/pria tampang sangat oke tapi tidak menemukan jodohnya bisa 
   jadi karena karakternya tidak menarik. 
-          (Amsal  31:30 Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan TUHAN dipuji-puji. 

c. Jangan risau dengan status 
Jangan hanya terfokus dan terus memikirkan status ‘Single’ kita saat ini, atau bahkan merasa iri dengan 
orang lain yang telah dipersatukan dengan tulang rusuknya. Namun, tetap bersukacita & tunjukkan
bahwa kita berbeda dari yang lain sehingga orang lain bisa menilai kita sebagai pasangan yang tepat dan 
menjadi pasangan yang dicari atau bakan ditunggu oleh orang lain.
   

 2.       PASANGAN HIDUP YANG  TUHAN KEHENDAKI

-          Bukan dia yang hanya mengenalkanmu pada gemerlap dan kemewahan yang ditawarkan dunia, namun dia yang tahu bagaimana membuatmu tak pernah melupakan iman untuk menjalani hidup.
-     Bukan dia yang selalu bersikap dominan, tapi dia yang selalu menjadi partner terbaik untuk menjalani kehidupan.
-          Bukan dia yang mendukungmu ketika merasa hidup ini tidak adil, tapi dia yang mengatakan “Tuhan selalu mempunyai rencana indah”, dia mengajarimu untuk melihat dari sudut pandang kehidupan yang luas.
-      Bukan dia yang selalu memberi apa yang kamu inginkan, tapi dia yang mengajarimu untuk menghargai apa yang kamu miliki.
-    Bukan dia yang memutuskan berpisah Karena perbedaan, tapi dia yang mempersatukan perbedaan untuk saling melengkapi.
-          Bukan dia yang melihatmu secantik / setampan idola, namun dia yang akan membuat pribadimu memiliki kualitas yang mengagumkan.
-    Bukan dia yang selalu memanjakanmu, tapi dia yang ingin melihatmu semakin dewasa dan tangguh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MEMBANGUN BANGUNAN ALLAH Ev. Hermanto Karokaro 1 Korintus 3:10-23 Dalam renungan sebelumnya kita telah belajar bahwa setiap orang p...