Jumat, 04 Mei 2012

KARAKTER, mungkinkah berubah ???


Oleh: Ev. Hermanto Karokaro, S.Th. MA


Menurut sebuah penelitian, binatang yang paling malas di dunia adalah “koala” binatang khas dari Australia. Si koala ini mempunyai karakter malas, sehingga dia dikenal sebagai binatang pemalas. Konon katanya, dia tidur 22 jam dalam sehari, untuk makan pun dia malas. Satu-satunya kegiatan yang membuat dia banyak bergerak hanya pada saat musim kawin. Koala sudah dikenal sebagai binatang yang berkarakter pemalas, dan sampai selamanya dia akan tetap pemalas, karena dari nenek moyangnya memang sudah begitu.

Sangat banyak karakter negatif bisa kita kenal pada manusia. Ada karakter pemalas, karakter tukang ngaret, karakter defensif, karakter pembohong, karakter pembual,  karakter penakut, karakter manipulatif dan beribu-ribu karakter lainnya.  Kita mungkin pernah mendengar seseorang berkata, “ dia memang  sudah begitu karakternya, sudah dari sananya,  enggak mungkin bisa berubah”.  Saya  teringat dengan seorang  teman, kalau ketemu selalu mengeluh, seingat saya tidak ada kata-kata  positif saya dengar dari mulutnya.  Dan ketika saya bertemu setelah sekian lama berpisah, saya berpikir sudah berubah, e.. ternyata sama saja, mengeluh dan mengeluh  lagi.  Pertanyaannya,  mungkin kah teman saya ini  bisa berubah ?   Mungkinkah karakter-karakter buruk  seseorang bisa berubah. Jawabannya adalah BISA.   Kalau memang bisa mengapa sampai saat ini dia masih seperti itu ?  Saya tidak setuju kalau  teman saya ini disamakan dengan si koala.  Karena koala adalah ciptaan Tuhan yang tidak memiliki akal budi, sementara teman saya ini adalah ciptaan Tuhan yang paling mulia, punya akal budi, perasaan,  dan saya percaya dia bisa berubah.

Dalam ilmu psikologi khususnya  psikologi kepribadian, mengartikan Karakter adalah, salah satu bagian dari kepribadian  yang terbentuk oleh karena faktor lingkungan dan dapat berubah, serta bisa di kategorikan baik atau buruk. Beda dengan tempramen, yang dibawa sejak lahir dan sifatnya menetap dan tidak bisa dikategorikan baik buruk karena netral..   Karakter bisa berubah dan memang  harus berubah, apa lagi karakternya  negatif, harus berubah dong.  Kalau tempramen  tidak perlu diubah dan memang tidak bisa berubah, karena Tuhan sudah menetapkan seperti itu.  Bisa dibayangkan kalau tempramen manusia semua sama, sama-sama kholerik atau sama-sama melankolis.  Contoh Rasul Petrus (seorang yg kholerik)  dan Rasul Yohanes (seorang melankolis).  Mereka dari segi tempramen tidak berubah walau mereka sudah menjadi rasul, tetapi yang berubah adalah karakter mereka. Dulu Petrus seorang penakut, setelah jadi rasul menjadi seorang pembrani.  Dulu Yohanes  seorang yang sangat egois setelah bertemu Tuhan mau berbagi dan peduli orang lain.    Karakter seseorang biasanya terbentuk lewat proses yang panjang dan sedikit demi sedikit.   Jika karakter itu sudah sedemikian berkarat, sejak kecil sudah dibiaskan  berbohong,  mungkinkah bisa berubah jadi karakter jujur.  Maka jawabannya adalah pasti bisa.  Memang tidak semudah kita membalikkan tangan atau seperti makan cabe langsung terasa pedasnya.  Dibutuhkan usaha dan kerja keras.   Apa yang harus kita lakukan ???   akan dibahas pada segmen berikutnya….

Untuk merubah karakter  memang tidak mudah, karena terbentuknya pun melewati proses yang panjang.  Contoh, orang yang terbiasa  bohong agak sulit jika disuruh tiba-tiba jadi jujur, atau orang yang sudah terbiasa datang terlambat (jam ngaret)  tidak bisa tiba-tiba tepat waktu.  Karena itu ada beberapa hal yang perlu di perhatikan dan dilakukan untuk menuju ke sebuah perubahan:

1.       Sadar  bahwa ada karakter yg perlu dirubah. 
Tanpa kesadaran orang tidak mungkin berubah.  supaya  timbul kesadaran diri maka Firman Tuhanlah yang menjadi cermin.  Firman Tuhanlah yang  menjadi standart karakter  ideal.   Roma  12:2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

2.       Memiliki  tekad/keinginan  pribadi untuk berubah
Sadar saja tidak cukup, harus dilanjutkan dengan keinginan untuk berubah.  banyak orang karakternya tidak berubah, padahal dia sadar bahwa ada yang harus dirubah dalam dirinya, tetapi dia tidak mau, tidak ada keinginan. Mungkin dia berkata, Tuhan Yesus saja tidak berubah. mengapa saya harus berubah. berubah tidaknya seseorang sangat ditentukan oleh seberapa besar keinginannya. Jika keinginannya kuat maka karakternya bisa berubah. 

3.          Minta kekuatan dari Tuhan
sadar dan ingin berubah terkadang  tetap saja tidak  membuat seseorang berubah.  saya teringat dengan seorang pemuda yang pernah konseling ke saya. Dia berkata bahwa mau berubah dari karakter “pemarah” tetapi dia tetap jadi pemarah.  Maka langkah selanjutnya adalah  kita harus bermitra dengan Tuhan, minta kekuatan dari Tuhan, bukankah Roh Kudus selalu siap membantu kita untuk berubah.  Roma  8 :26 Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita;
 
4.          Lakukan terus menerus
Karena karakter itu terbentuknya lama dan sedikit demi sedikit maka perlu ketekunan melakukannya. Tantangan pasti ada, tetapi teruslah lakukan sampai akhirnya  hal itu menjadi karakter.  REPOH :   Repetisi                       : Easy                     : Pleasure                : Often                  :   Habit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MEMBANGUN BANGUNAN ALLAH Ev. Hermanto Karokaro 1 Korintus 3:10-23 Dalam renungan sebelumnya kita telah belajar bahwa setiap orang p...