Jumat, 13 April 2012

Never Giveup - Keep Run

Oleh: Ev. Hermanto Karokaro, S.Th, M.A


Keadaan zaman semakin hari semakin sulit, penderitaan manusia semakin hari semakin banyak. Tekanan demi tekanan  terkadang membuat orang menjadi lelah dan tidak jarang akhirnya menyerah. Hanya orang-orang yang tangguhlah yang akan mampu bertahan menghadapi sulitnya kehidupan. Pertanyaannya sekarang,  siapakah orang-orang yang tangguh itu ? atau bagaimana supaya kita menjadi pribadi-pribadi yang  menang bukan pecundang ?   Untuk menjadi pemenang paling tidak ada tiga hal yang perlu kita pahami:

1.  Sadarilah bahwa hidup memang perjuangan.

Ada tiga jenis orang, jenis pertama “Quitter” (orang yang tidak berani menghadapi tantangan). Jika ada masalah selalu menghindar.  Jenis kedua “Cumpper” (orang yang cepat puas dan tidak mencoba lebih). Orang ketiga “Claimber” (orang yang berani menghadapi tantangan). Dalam bahasa Rasul Paulus, hidup itu adalah pertandingan. Pertandingan bukan untuk mendapatkan mahkota yang fana, melainkan mahkota yang abadi. 2 Timotius 4:7 Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. Orang yang sadar bahwa hidup adalah pertandingan akan membuat  dia senantiasa terus berlatih dan berlatih. Dengan kesadaran seperti itu, akan membuat seseorang terhindar dari perasaan gampang menyerah.  Namun terkadang kalau hanya sebatas sadar bahwa hidup adalah perjuangan, kenyataanya masih banyak orang yang putus asa, kecewa, bahkan ada yang akhirnya mengahiri hidup. Maka dari itu perlu hal yang ke dua.

2.    Miliki paradigma yang benar dalam melihat setiap masalah

Satu masalah dilihat oleh dua orang  bisa berbeda, tergantung paradigma atau cara pandang mereka. Si A mungkin melihat masalah sebagai sesuatau yang sangat memberatkan bahkan putus asa akhirnya. Sementara si B melihat masalah yang sama namun  dia justru melihat itu sebagai sebuah kesempatan. Seberat apa pun masalah, kalau kita mempunyai cara pandang yang benar  kita akan bisa mengatasinya. Itulah kekuatan paradigma.  Saya mengutip tiga contoh dalam Alkitab yang mengajarkan tentang paradigma dalam menghadapi masalah:

1.     Tuhan Yesus:
Markus 5:36 Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat: "Jangan takut, percaya saja!"  Tuhan Yesus mengajarkan sikap/Paradigma  dalam menhadapi masalah adalah  “jangan takut, percaya saja”

2.     Rasul Paulus:
1 Korintus 10:13 Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya. Rasul Paulus memberikan cara pandang yang lain dalam menghadapi masalah, yaitu menganggap masalah adalah sesuatu yang wajar. Bisa dialami oleh siapa saja.

3.     Rasul Patrus:
Rasul Petrus dalam suratnya  di 1 Patrus 2:19 memberikan paradigm yang lain, ya itu masalah adalah kasih karunia.  Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.

3. Milikilah teman/sahabat untuk berbagi.

Tuhan Yesus memberi contoh bahwa Dia pun mempunyai sahabat yang sekaligus murid-Nya ya itu ke 11 Rasul. Dan Yesus pun mengutus murid-murid berdua-dua, supaya mereka bisa saling menguatkan. Sesungguhnya tidak ada manusia yang super, superman hanya ada di film. Dalam dunia nyata semua manusia terbatas adanya, karena itu kita saling membutuhkan.  Banyak kasus  bunuh diri karena mereka merasa tidak memiliki teman. Kita akan menjadi kuat saat kita mau membagikan masalah kita kepada orang lain. Kita akhirnya bisa menang karena ada orang-orang yang mendukung. Karena itu milikilah sahabat, tentunya sahabat yang membawa kita ke pada pertumbuhan.  






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MEMBANGUN BANGUNAN ALLAH Ev. Hermanto Karokaro 1 Korintus 3:10-23 Dalam renungan sebelumnya kita telah belajar bahwa setiap orang p...