Selasa, 07 Oktober 2014

UNTUK DIRENUNGKAN

Oleh: Ev. Hermanto Karokaro, MA


Keluaran   14:31 Ketika dilihat oleh orang Israel, betapa besarnya perbuatan yang dilakukan TUHAN terhadap orang Mesir, maka takutlah bangsa itu kepada TUHAN dan mereka percaya kepada TUHAN dan kepada Musa, hamba-Nya itu.


Bangsa Israel banyak mengalami muzijat Tuhan, ketika akan keluar dari Mesir Tuhan melakukan sepuluh muzijat yang sangat besar. Bahkan ketika sudah keluar dari Mesir, Tuhan melakukan mizijat dengan membelah laut merah.  Tidak berhenti sampai disitu, Tuhan terus melakukan muzijat demi muzijat; mendatangkan manna, burung puyuh, tiang api dan tiang awan,dll. Kalau diselidiki tujuannya adalah supaya umat Israel sungguh percaya kepada TUHAN.  Supaya umat Israel sungguh berakar dan teguh beriman pada TUHAN. Tentu hal ini sangat penting bagi Tuhan karena lewat bangsa inilah kelak nama TUHAN diagungkan, lewat bangsa inilah keselamatan dari Allah dinyatakan.  Namun dalam perjalanan sejarah, bangsa Israel banyak mengecwakan Tuhan. Muzijat yang Tuhan buat ternyata tidak terlalu efektif membuat bangsa ini setia. Justru muzijat yang Tuhan buat berdampak pada mental Israel yang cengeng dan kekanak-kanakan. Setiap ada masalah mengancam musa dan ingin kembali ke Mesir. Yesus pada awal pelayanan-Nya memang banyak melakukan muzijat, seperti merubah air jadi anggur, menyembuhkan orang sakit kusta, memberi makan lima ribu orang, dll. Tetapi menjelang akhir pelayanan-Nya, Yesus jarang melakukan muzijat, bahkan pernah menegur orang banyak karena alasan mereka ikut Tuhan karena muzijat bukan karena mereka cinta Tuhan.

Menilik kepada kehidupan umat percaya hari ini. Banyak orang percaya mengejar muzijat, bahkan banyak hamba Tuhan mengklaim dirinya punya karunia pembuat muzijat. Gereja yang menekankan muzijat biasanya banyak didatangi oleh orang percaya. Memang muzijat adalah salah satu sarana yang sering Tuhan pakai untuk membangkitkan iman seseorang. Dan sebagai hamba Tuhan saya sangat percaya bahwa muzijat Tuhan masih ada sampai hari ini,  Namun muzijat tidak selalu membuat orang jadi percaya dan dewasa. Lihatlah orang Yahudi yang sudah melihat banyak muzijat, toh mereka tetap tidak percaya. Maaf,  sesungguhnya iblispun bisa membuat muzijat “. Karena itu sebagai orang percaya yang sudah dewasa, muzijat bukan lagi hal yang utama dalam kita mengikut Tuhan. Ada atau tidak ada muzijat, Tuhan tetap baik dan Tuhan tetap berkuasa.  Sembuh atau tidak sembuh penyakit kita, tidak mengurangi kasih dan kemahakuasaan Tuhan atas hidup kita. Karena itu  sebagai orang Krsiten yang dewasa mari kita ikut Tuhan karena kita mencintai Dia, bukan sekedar menginginkan muzijat-Nya

Amin.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MEMBANGUN BANGUNAN ALLAH Ev. Hermanto Karokaro 1 Korintus 3:10-23 Dalam renungan sebelumnya kita telah belajar bahwa setiap orang p...