Oleh: Ev. Hermanto Karokaro, MA
Keluaran 14:31
Ketika dilihat oleh orang Israel, betapa besarnya perbuatan yang dilakukan
TUHAN terhadap orang Mesir, maka takutlah bangsa itu kepada TUHAN dan mereka
percaya kepada TUHAN dan kepada Musa, hamba-Nya itu.
Bangsa
Israel banyak mengalami muzijat Tuhan, ketika akan keluar dari Mesir Tuhan
melakukan sepuluh muzijat yang sangat besar. Bahkan ketika sudah keluar dari
Mesir, Tuhan melakukan mizijat dengan membelah laut merah. Tidak berhenti sampai disitu, Tuhan terus
melakukan muzijat demi muzijat; mendatangkan manna, burung puyuh, tiang api dan
tiang awan,dll. Kalau diselidiki tujuannya adalah supaya umat Israel sungguh
percaya kepada TUHAN. Supaya umat Israel
sungguh berakar dan teguh beriman pada TUHAN. Tentu hal ini sangat penting bagi
Tuhan karena lewat bangsa inilah kelak nama TUHAN diagungkan, lewat bangsa
inilah keselamatan dari Allah dinyatakan.
Namun dalam perjalanan sejarah, bangsa Israel banyak mengecwakan Tuhan.
Muzijat yang Tuhan buat ternyata tidak terlalu efektif membuat bangsa ini
setia. Justru muzijat yang Tuhan buat berdampak pada mental Israel yang cengeng
dan kekanak-kanakan. Setiap ada masalah mengancam musa dan ingin kembali ke
Mesir. Yesus pada awal pelayanan-Nya memang banyak melakukan muzijat, seperti
merubah air jadi anggur, menyembuhkan orang sakit kusta, memberi makan lima
ribu orang, dll. Tetapi menjelang akhir pelayanan-Nya, Yesus jarang melakukan
muzijat, bahkan pernah menegur orang banyak karena alasan mereka ikut Tuhan
karena muzijat bukan karena mereka cinta Tuhan.
Menilik
kepada kehidupan umat percaya hari ini. Banyak orang percaya mengejar muzijat,
bahkan banyak hamba Tuhan mengklaim dirinya punya karunia pembuat muzijat.
Gereja yang menekankan muzijat biasanya banyak didatangi oleh orang percaya.
Memang muzijat adalah salah satu sarana yang sering Tuhan pakai untuk
membangkitkan iman seseorang. Dan sebagai hamba Tuhan saya sangat percaya bahwa
muzijat Tuhan masih ada sampai hari ini, Namun muzijat tidak selalu membuat orang jadi
percaya dan dewasa. Lihatlah orang Yahudi yang sudah melihat banyak muzijat,
toh mereka tetap tidak percaya. Maaf, sesungguhnya iblispun bisa membuat muzijat “.
Karena itu sebagai orang percaya yang sudah dewasa, muzijat bukan lagi hal yang
utama dalam kita mengikut Tuhan. Ada atau tidak ada muzijat, Tuhan tetap baik
dan Tuhan tetap berkuasa. Sembuh atau
tidak sembuh penyakit kita, tidak mengurangi kasih dan kemahakuasaan Tuhan atas
hidup kita. Karena itu sebagai orang
Krsiten yang dewasa mari kita ikut Tuhan karena kita mencintai Dia, bukan
sekedar menginginkan muzijat-Nya
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar