Rabu, 18 Desember 2013

GOD IS LOVE

Oleh: Ev. Hermanto Karokaro, MA.
Yohanes 3:16

Banyak agama di dunia, paling tidak sampai tahun 2013  sudah tercatat 27 Agama, Mulai dari Kristen, Islam, budha, Hindu, Bahai, kong hucu, Zoroaster, dll.  Semua agama mengajarkan hal-hal yang baik, namun apa yang paling mendasar perbedaan antara iman Kristen dengan iman agama-agma lain adalah tentang “KASIH”.  Jika saja Kasih diambil dari iman Kristen, maka agama Kristen hanya akan menjadi sekumpulan doktrin-doktrin yang kering dan membosankan.  Kasih adalah nyawa, pusat, dasar dari seluruh ajaran iman Kristen.

Sifat Dasar Allah Adalah Kasih
Rasul Yohanes, menulis dalam kitabnya Yohanes 3:16.  Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.  Masih menurut kitab Yohanes   4:8 Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. Segala sesuatu yang Allah lakukan digerakkan oleh kasih. Ketika Dia menciptakan dunia - Dia ciptakan dengan Kasih, dan ketika Dia menciptakan manusia Dia ciptakan dengan kasih.  Kasih Allah tidak pernah berkurang atau dikurangi. Mungkin ketika semua berjalan dengan baik sesuai dengan yang kita inginkan, maka menyebutkan Allah itu kasih adalah mudah. Tetapi jika keadaannya buruk, sakit nggak sembuh-sembuh, rumah tangga penuh masalah, keungan sulit, dll. Maka mengatakan Allah itu kasih menjadi sulit. Namun kebenaranya adalah, Allah tidak membutuhkan persetujuan dari kita tentang statusnya atau eksistensinya. Dia tetap menjadi Allah yang Kasih  yang tidak pernah berubah dahulu sekarang dan selamanya. Kecendrungan manusia mamahami Kasih Allah hanya pada batas-batas tertentu. Kasih Allah dinilai dari berkat-berkat, muzijat-mujizat yang pada intinya hanya untuk kenyamanan hidup manusia. Saya teringat dengan seorang anak Tuhan berkata, saya tidak akan kegereja jika hasil panen saya tidak berhasil. Atau seorang pemudi berkata, kalau tahun ini Tuhan belum kirim jodoh, jangan salahkan saya jika saya akan menerima lamaran si Muhammad itu. Mungkin agak lucu kelihatannya pernyataan seperti itu, tetapi mungkin masih banyak orang Kristen hari ini kurang menyadari bahwa Allah itu adalah Kasih yang tidak pernah berubah.

Kasih Allah Tidak Bisa Dibatalkan
Saya teringat waktu masih kuliah theologi dahulu, ada seseorang yang berjanji akan mendukung saya secara financial. Sebagai mahasiswa Theologi dan tinggal di asarama yang serba minim, tentu sangat senang dengan janji tersebut. Namun kenyataannya dia berubah, bahkan hingga selesai kuliah tidak pernah sekalipun memberikan apa yang dia janjikan.  Tuhan tidaklah demikian, sekali Tuhan sudah menyatakan kasih-Nya maka Dia tidak pernah membatalkannya bahkan  siapa pun tidak bisa membatalkannya.  Rasul Paulus menuliskan hal ini dalam surat Roma 8:35 “ Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?   Roma 8:39  atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Calvin berkata  kita dipilih untuk dikasihi tidak memerlukan syarat dan pada saat yang  sama kita tidak bisa menolak.

Allah Membuktikan Kasih-Nya
Si butet protes kepada si ucok (pacarnya). Berkata, Bang katanya Kau cinta sama aku, tapi sms pun nggak pernah, apa lagi telepon. Lalu si ucok berkata, maaf dek aku nggak punya pulsa. Dari cerita yang agak lebay ini  ingin menjelaskan bahwa cinta itu butuh bukti, tidak cukup hanya sekedar kata-kata. Allah membuktikan Kasih-Nya dengan rela turun dari posisi sebagai Allah yang mulai dan tak terbatas menjadi manusia yang terbatas bahkan seolah manusia yang hina. Penurun dari Allah jadi manusia bukanlah hal yang mudah. Umunya manusia mau naik tapi kalau sudah naik lupa turun, bahkan nggak mau turun. Saudara bisa bayangkan jika sudah terbiasa hidup enak, tinggal di rumah ber ac, mau makan tinggal pergi ke meja makan, mau tidur tersedia kasur yang empuk, dll. Kemudian saudara harus tinggal di dusun, nggak ada listrik, nggak ada kasur, AC. Dll.  Namun Allah melakukan itu karena kasih-Nya.  Selanjutnya  Allah membuktikan kasih-Nya dengan Yesus mau mati di kayu salib.  Kasih bukanlah kasih sampai kasih itu dilakukan.

Selamat NATAL  2013.

TUHAN MENGASIHI KITA, MARI KITA MENGASIHI SESAMA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MEMBANGUN BANGUNAN ALLAH Ev. Hermanto Karokaro 1 Korintus 3:10-23 Dalam renungan sebelumnya kita telah belajar bahwa setiap orang p...