Kamis, 02 Juni 2011

TUJUAN PERNIKAHAN


Dalam sebuah survei yang dilakukan terhadap pasangan-pasangan yang hendak menikah, jawaban mereka tentang   tujuan pernikahan ternyata bermacam-macam diantaranya; sebagian tujuan menikah karena ingin mempunyai keturunan, ingin mendapat kebahagian, ingin diperhatikan, ingin mendapatkan kepuasan seksual, dll.  Menikah dengan tujuan diatas tentunya sangat berbahaya karena mungkin saja apa yang diinginkan tidak tercapai dan kalau tidak tercapai bagaimana ? hal ini akan menimbulkan problem dalam rumah tangga. Secara umum pasangan yang akan menikah berharap pernikahannya akan bahagia dan sesungguhnya harapan itu tidaklah salah, hanya saja bagaimana memperoleh kebahagiaan itu ?

 Karena itu tujuan pernikahan Kristen bukanlah kebahagiaan tetapi tujuan pernikahan Kristen yang benar adalah pertumbuhan (growth). Ketika masing-masing pasangan bertumbuh maka akibatnya adalah kebahagiaan. Jadi kebahagiaan merupakan akibat dari sebuah pertumbuhan dalam rumah tangga. Mengutip pernyataan Pdt. Julianto “ syarat untuk bertumbuh adalah: pertama  masing-masing sudah menerima pengampunan dari Kristus, sehingga masing-masing mampu saling mengampuni, kedua adaptability, artinya masing-masing tidak memaksa atau menuntut pasangannya, sebaliknya saling memahami dan memberi.[1]
 
            Disisi lain tujuan pernikahan Kristen secara teologis adalah sebuah lembaga yang dirancang Allah dalam memultiplikaskan  atau melipat gandakan gambardiri-Nya lewat keturunan manusia. Sebagaimana Allah menciptakan manusia segambar dengan diri-Nya, Maka keturunan manusia tersebut adalah representasi gambar Allah. Dengan menyadari akan hal ini maka kelak ketika pasangan-pasangan sudah menikah akan menghargai arti sebuah anak dalam keluarga dan berusaha mendidik dengan benar dan bertnggung jawab.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MEMBANGUN BANGUNAN ALLAH Ev. Hermanto Karokaro 1 Korintus 3:10-23 Dalam renungan sebelumnya kita telah belajar bahwa setiap orang p...