Kamis, 23 Juni 2016

TETAP TENANG DITENGAH BADAI


Ev. Hermanto Karokaro, MA.


Shalom untuk semua sahabatku  yang tinggal diberbagai tempat, saya berharap kita semua  dalam keadaan damai sejahtera, bukan karena tidak ada pergumulan tentunya. Tetapi karena tangan Tuhan yang kuat  selalu menopang kita.  Saat ini saya ingin membagikan sebuah renungan yang mungkin bisa menjadi berkat bagi  sahabat semua. “Tenang Ditengah Badai”, judul renungan yang saya tulis beberapa hari yang lalu.
Badai atau pergumulan hidup merupakan bagian dari kehidupan yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia.  Tidak terkecuali kita sebagai orang percaya.  Beberapa waktu yang lalu, seorang hamba Tuhan yang sangat setia melayani, diizinkan Tuhan mengidap satu penyakit dan akhirnya meninggal.  Seorang  suami  di phk karena perusahaan tempat dia bekerja mengalami kebangkrutan. Seorang ibu harus mengurus anaknya sendiri karena suaminya selingkuh dengan wanita lain. Seorang gadis hampir gila karena mendadak ditinggal tunangannya tanpa alasan yang jelas. Masih banyak lagi masalah-masalah yang tidak sempat saya tuliskan disini.  Saya  tidak tahu, mungkin ada diantara sahabat   juga sedang bergumul saat ini. Jika ada, berarti kita sama.
Apakah yang harus kita lakukan saat badai menghantam hidup kita ?  Jika sahabat membeli hp baru,  apa pun mereknya, pasti selalu ada buku petunjuknya.  Tanpa bermaksud menggurui, saya  ingin mengajak sahabat  melihat  Firman Tuhan. Karena sesungguhnya  Firman Tuhan adalah petunjuk  untuk setiap perosalan yang terjadi dalam hidup ini.

1 Kor 10:13. Inti surat ini ingin mengatakan bahwa Persoalan - persoalan yang kita alami ada dalam kontrol Tuhan. Betapa sering kita berkata   persoalan ini terlalu berat bagi saya, saya tidak akan sanggup menanggunya.    Saya mempunyai  anak laki-laki  umur 12 tahu, tidak mungkin saya suruh mengangkat  beban 100 kg, karena dia tidak akan sanggup.  Bukankah kita mempunyai  Bapa di sorga yang jauh lebih baik. Tuhan tidak pernah  izinkan pergumulan melampaui batas kekuatan kita.   Surat Paulus kepada  jemaat Roma 8:28. Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia. Ketika Tuhan mengizinkan badai menerpa hidup kita,  Tuhan tidak pernah bermaksud jahat.  Dia adalah Bapa yang baik, Dia tahu apa yang terbaik bagi anak-anak-Nya. Sebuah tradisi di Negara Afrika, saat seorang anak mulai beranjak remaja, maka orang tuanya (ayah)  akan membawanya ke hutan dan mengikat di sebuah pohon, anak tersebut dibiarkan sendiri melewati malam yang gelap. Dalam pikiran sianak mungkin menganggap ayahnya jahat, namun setelah pagi hari baru dia sadar, ternyata sepanjang malam ayahnya berdiri tidak jauh darinya dengan panah di tangan untuk melindunginya dirinya. Lewat kejadian malam  yang menakutkan itu, ternyata telah menghantar anak remaja ini  menjadi dewasa  dan pembrani. Setiap badai yang Tuhan izinkan membawa kebaikan bagi kita yang mengasihi-Nya.
Saat menyeberangi danau Galilea, rasul Petrus dan teman-teman sangat ketakutan karena tiba-tiba badai menghantam perahu mereka, Tuhan Yesus berkata dalam Matius 8:25. mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya ?  maka bangunlah Yesus menghardik danau dan badai itu, maka danau itu teduh sekali. Percaya kepada kuasa dan kebaikkan Tuhan  adalah sumber kekuatan dalam menghadapi badai kehidupan.  Percaya  memberi kita ketenangan   walaupun badainya belum berakhir.  Jika saat ini sahabat sedang bergumul dan mungkin  pergumulan hampir membuat saudara putus asa, ingatlah perkataan Yesus, Jangat Takut tetaplah percaya. Kuasa dan kebaikan Tuhan tetap sama dahulu, sekaran dan  selamnya.    Sementara Rasul Paulus dalam penjara  menunggu pelaksanaan hukuman mati,  Paulus tidak kehilangan sukacita.  Dari dalam penjara Paulus menulis surat Filipi (surat sukacita) untuk menguatkan dan menghibur jemaat Filipi. Jangan izinkan persoalan hidup merampas sukacita kita. Ratapan 3:22-23 Tak berkesudahan kasih setia Tuhan, tak habis- habis rahmatNya. selalu baru tiap pagi, besar kesetiaanMu. Badai itu mungkin belum berlalu, namu nikmatilah sukacita dari Tuhan yang selalu baru setiap pagi.

Salam,

MEMBANGUN BANGUNAN ALLAH Ev. Hermanto Karokaro 1 Korintus 3:10-23 Dalam renungan sebelumnya kita telah belajar bahwa setiap orang p...