Markus 5:21-43
Oleh
Ev. Hermanto Karokaro, MA
Iman memang banyak sisinya, bahkan Firman Tuhan berkata,
segala sesuatu yang kita lakukan harus dengan iman sebab jika tidak, kita
berdosa (Roma 14:23). Saat berdoa kita harus beriman, saat menaikkan
puji-pujian harus dengan iman, bahkan saat masak, menyetir dan menawar Bajja harus dengan iman. Namun
dalam Markus 5 : 21-43 kita menemukan dua tokoh yaitu; Yairus kepala Bait Allah dan Perempuan yang
sakit pendarahan 12 tahun. Iman yang mereka miliki membuahkan mujizat. Tentu menarik
untuk dipelajari, Seperti apakah iman
mereka ?
1.
Tidak ada manusia yang Anti terhadap
masalah.
Jika hanphone ada anti gores dan cat ada anti bocor, tidak
demikian dengan manusia. Setiap manusia rentan dengan masalah atau pergumulan.
Pergumulan tidak memilih-milih orang, Yairus seorang yang bekerja di Bait Allah anaknya sakit parah bahkan sempat meninggal.
Demikian juga Perempuan yang sakit pendarahan 12 tahun, dia memang bukan dari
kelompok orang-orang yang sudah dekat dengan Tuhan. Perempuan ini hanya baru mendengar
tentang Yesus dan mungkin belum pernah bertemu sebelumnya. Dan dia pun
mengalami masalah juga, bahkan sangat komplek, sakit secara fisik, ekonomi, dan
kerohanian. Ini membuktikan bahwa siapa
pun bisa mendapat masalah. Tetapi ada hal yang menarik dari dua tokoh ini.
Yairus anaknya bangkit dan Perempuan ini
sembuh dari penyakit pendarahannya.
Mungkin kita bertanya kenapa bisa ?
2.
Mendengar Firman Tuhan
Yairus dan Perempuan yang sakit pendarahan ini imannya muncul karena mereka mendengar Firman Tuhan, yang pada waktu itu
disampaikan langsung oleh Tuhan Yesus.
Yairus sering mendengar Yesus mengajar di Bait Allah. Sementara
Perempuan ini mendengar cerita orang
tentang Yesus (ayat 27 Dia sudah
mendengar berita-berita tentang Yesus,…)
sehingga timbul imannya. Bandingkan dengan (Roma 10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan
pendengaran oleh firman Kristus.) Iman kita tidak mungkin timbul lewat nonton
sinetron, baca berita politik, olah raga, apalagi saat menggosip, dll. Jika
kita ingin punya iman yang mendatangkan mujizat, maka yang pertama kita harus
menyukai dan mendisiplin diri untuk membaca dan merenungkan Firman Tuhan, bukan
yang lain. Masihkah kita memiliki kerinduan dan setia untuk membaca Firman Tuhan ?
3.
Memiliki hubungan yang intim dengan
Tuhan
Saat bertemu dengan Yesus
Yairus tersungkur (ayat 22
datanglah seorang kepala rumah ibadat yang bernama Yairus. Ketika ia melihat
Yesus, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya ), demikian juga dengan Perempuan
yang sakit pendarahan, dia mendekati Yesus dari belakang dan berusaha menjamah
jubah-Nya. Sikap mereka ini menunjukkan sikap hormat dan penuh kerinduan akan
Tuhan Yesus. Salah satu iman yang mendatangkan mujizat adalah hubungan yang intim dengan Tuhan. Hubungan
yang intim membuat iman kita makin teguh. Kita semakin peka akan suara Tuhan. kesaksian
seorang pendeta yang intim dengan Tuhan, berdoa untuk istrinya yang meninggal
lalu bangkit. Namun setelah bangkit istrinya protes mengapa dibangkitkan,
akhirnya mati lagi dan enggak bangkit.
Hubungan intim dengan Tuhan adalah rahasi kedua agar memiliki iman yang
mendatangkan mujizat. Bagaimana hubungan
kita dengan Tuhan hari-hari ini.
4.
Percaya penuh kepada kuasa Tuhan
Yairus dan Perempuan
yang sakit pendarahan memiliki kesamaan dalam mempercayai kuasa Tuhan.
perhatika kata-kata mereka ( Ayat 23 dan memohon dengan sangat kepada-Nya:
"Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati, datanglah kiranya dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia
selamat dan tetap hidup.. ( 28 Sebab katanya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh."). Yairus tidak meragukan
Tuhan, meski kata orang-orang anaknya sudah meninggal, Yairus tetap fokus
kepada Tuhan, dia tidak memfokuskan pikirannya kepada kata-kata orang, meskipun
kenyataannya anaknya sudah meninggal. Sama halnya dengan wanita pendarahan, dia
fokus kepada kuasa Tuhan, bukan kepada parahnya sakitnya. Tetapi fokus kepada
kuasa Tuhan yang sanggup menyembuhkannya. Sering sekali mujizat tidak terjadi
karena kita fokus kepada beratnya persoalan, sehingga iman kita tergerus dan
muzijat tidak terjadi. Pelajaran yang sangat penting bagi seorang pilot adalah,
mereka harus fokus kepada landasan pesawat yang telah disediakan, bukan kepada
bagian landasan yang lain yang dapat mencelakakan pesawat.
Akhirnya, jika kita ingin memiliki iman yang dapat
mendatangkan mujizat, cintailah Firman Tuhan, bergau intimlah dengan Tuhan dan
Fokuslah pada Kuasa Tuhan. Dan semuanya adalah untuk kemuliaan Tuhan.
Tuhan Yesus Memberkati.
Amin.