Jumat, 31 Januari 2014

“Kerja Adalah Ibadah” Aku Bekerja Serius Penuh Kecintaan”

Oleh:  Hermanto Karokaro, M.A  & Kristina Perangiangin

Pendahuluan:


Manusia adalah mahluk pekerja, hal ini ditegaskan dalam Alkitab sebanyak 113 ayat. Bahkan kitab Amsal berkata, orang yang tidak bekerja tidak boleh makan. Walau demikian untuk mendapat pekerjaan tidak lah mudah, apalagi dikota-kota besar yang sarat dengan persaingan. Dan belakangan pengertian bekerja juga mengalami penurunan makna. Pekerjaan dipahami hanya sekedar alat untuk mendapatkan rupiah dan membangun karir. Karena itu, dalam kesempatan kali ini kita belajar apa kata Alkitab tentang bekerja.

1.      Menilai Diri Secara Objektf
Banyak orang bersaing mencari pekerjaan, khususnya bagi para mahasiswa/i yang baru saja menyelesaikan kuliah. Namun seringkali salah satu kendala dalam kesulitan mencari pekerjaan adalah karena terlalu memaksakan untuk mendapatkan gaji besar dengan posisi yang sesuai dengan keinginan. Tanpa disadari bahwa untuk memperoleh gaji dan posisi terbaik harus melalui proses dan harus dibekali juga dengan ilmu, pengalaman dan kualitas kerja. Jika kita memiliki ketiga hal tersebut, otomatis tidak akan kalah bersaing dengan para pencari kerja lainnya.  (seberapa tinggi ilmu, pengalaman dan kualitas kerja kita)

2.      Fokuslah Pada Kualitas diri 
Sebelum kita masuk dalam dunia kerja, sebenarnya Tuhan  memberi waktu dan kesempatan agar kita bisa membekali diri untuk memperlengkapi kita dengan kualitas dan ilmu yang harus kita kembangkan. Sama halnya dengan jodoh. Sebelum Tuhan pertemukan kita dengan pasangan hidup, seharusnya kita mempersiapkan diri menjadi yang terbaik untuk mendapatkan pasangan yang terbaik juga. Caranya dimulai dengan pembentukan karakter dan pemikiran yang harus semakin dewasa. Begitu juga saat menanti pekerjaan, selain mencari kita harus membekali diri dengan mengembangkan ilmu dan kualitas diri. Karena perusahaan akan menilai dalam hal tersebut dan mencari pribadi yang berbeda, yang siap bekerja dan memiliki potensi yang lebih dibandingkan dengan para pencari kerja lainnya. Buktikan bahwa kita adalah pribadi yang berbeda dari yang lain dan buktikan bahwa perusahaan harus mencari kita. (tingkatkanlah kompetensi/keahlian – karakater )

3.      Menghargai dan mencintai setiap Pekerjaan yang ada
Setiap orang menginginkan pekerjaan yang terbaik dan terhormat. Namun jika kesempatan itu belum ada, maka bersyukurlah untuk pekerjaan yang ada sekarang. Lakukanlah dengan sepenuh hati seperti kata FT Kolose 3:23 “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia”.  Dibagian yang lain FT berkata, Matius  25:21 Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.  Tidaklah baik sebagai pekerja Kristen pindah-pindah kerja hanya karena mengejar uang dan jabatan. Sebab dalam konsep Kristen pekerjaan itu sebenarnya bagian dari ibadah, artinya dipekerjaan kita itulah kita melayani Tuhan, bersaksi, dan pekerjaan kita itu adalah salah satu persembahan kita kepada Tuhan.
Uang dan jabatan memang dibutuhkan tetapi tidak selamanya uang dan jabatan membuat seseorang menjadi kaya dan bahagia. Amsal 10:22  berkata “Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya”

Jangan berusaha untuk menjadi orang yang sukses, tapi berusahalah untuk menjadi orang yang bernilai.
Kita dnilai bukan dari apa yag kita miliki, tetapi dari apa yang telah kita kerjakan.


Minggu, 19 Januari 2014

JODOH AKU YANG PILIH ATAU TUHAN YANG KASIH

Oleh: Ev. Hermanto Karokaro & Kristina Perangin Angin




Apakah jodoh itu ditentukan Tuhan atau atas pilihan sendiri ? Pertanyaan ini menghasilkan jawaban yang beragam. Sebagian orang berkata jodoh itu ditentukan Tuhan, bukankah ada istilah jodoh ditangan Tuhan. Tetapi sebagian lagi berpendapat  bahwa jodoh itu atas pilihan sendiri, bahkan ada istilah yang agak lucu, jodoh ditangan hansip he he he. Dalam kasus tertentu  memang Tuhan bisa mengintervensi secara penuh seseorang mendapatkan jodohnya. (Kasus Ishak – Ribka -  Kejadian 24:7).  Tetapi secara umum Tuhan tidak memaksa seseorang untuk memilih seseorang menjadi pasangan hidupnya, artinya Tuhan memberi kebebasan pada batas-batas tertentu. Untuk lebih jelasnya saya akan uraikan berikut ini.

Ada tiga aspek dalam memilih jodoh: 

a.       Aspek  Teologis
Aspek ini merupakan bagian Tuhan dalam menetapkan  jodoh. Firman  Tuhan dengan tegas menetapkan bahwa  jodoh itu harus seiman.  (II Korintus  6:14 Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap ?).  Sebagian lagi menambahkan bahwa seiman saja tidak cukup tetapi harus sungguh-sungguh lahir baru. Dan tentunya dia masih sendiri dan beda jenis dengan kita.

b.      Aspek Psikologis
Aspek ini  merupakan bagian yang Tuhan serahkan kepada kita. Kita bisa pilih yang pendiam, atau yang ceria,  penyabar, tegas, atau cepat tersinggung,  dll.     ( terkadang  bisa terjadi cocok secara  psikologis namun beda keyakinan – sebaiknya jangan diteruskan)

c.       Aspek Biologis
Aspek ini juga bagian yang Tuhan serahkan kepada kita. Kita bebas memilih yang keriting, lurus, gemuk, kurus, tinggi, pendek,  kaya, miskin, dll.

1.          APA YANG HARUS KITA LAKUKAN
Sesungguhnya setiap orang sudah  Tuhan siapkan jodonya. Mengacu kepada FT   “Tidakbaik  manusia itu seorang diri saja” (Keja 2:18).  Walau demikian bukan berarti kita diam-diam saja lalu jodoh itu akan datang, tentu kita tetap harus ada  usaha.  Apa sebaiknya yang kita lakukan:

a.       a. Tingkatkan kualitas  iman.
    Belajarlah mengasihi Tuhan, setialah melakukan Firman Tuhan.
-          (Lukas  12:31 Tetapi carilah Kerajaan-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan juga kepadamu.)
-          (Markus  12:30 Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.)
b.      b.Tingkatkan kualitas karakter.
   Wajah cantik / ganteng memang penting tetapi yang lebih penting adalah kecantikan dari dalam dan erat     
    kaitannya dengan karakter.  Banyak wanita/pria tampang sangat oke tapi tidak menemukan jodohnya bisa 
   jadi karena karakternya tidak menarik. 
-          (Amsal  31:30 Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan TUHAN dipuji-puji. 

c. Jangan risau dengan status 
Jangan hanya terfokus dan terus memikirkan status ‘Single’ kita saat ini, atau bahkan merasa iri dengan 
orang lain yang telah dipersatukan dengan tulang rusuknya. Namun, tetap bersukacita & tunjukkan
bahwa kita berbeda dari yang lain sehingga orang lain bisa menilai kita sebagai pasangan yang tepat dan 
menjadi pasangan yang dicari atau bakan ditunggu oleh orang lain.
   

 2.       PASANGAN HIDUP YANG  TUHAN KEHENDAKI

-          Bukan dia yang hanya mengenalkanmu pada gemerlap dan kemewahan yang ditawarkan dunia, namun dia yang tahu bagaimana membuatmu tak pernah melupakan iman untuk menjalani hidup.
-     Bukan dia yang selalu bersikap dominan, tapi dia yang selalu menjadi partner terbaik untuk menjalani kehidupan.
-          Bukan dia yang mendukungmu ketika merasa hidup ini tidak adil, tapi dia yang mengatakan “Tuhan selalu mempunyai rencana indah”, dia mengajarimu untuk melihat dari sudut pandang kehidupan yang luas.
-      Bukan dia yang selalu memberi apa yang kamu inginkan, tapi dia yang mengajarimu untuk menghargai apa yang kamu miliki.
-    Bukan dia yang memutuskan berpisah Karena perbedaan, tapi dia yang mempersatukan perbedaan untuk saling melengkapi.
-          Bukan dia yang melihatmu secantik / setampan idola, namun dia yang akan membuat pribadimu memiliki kualitas yang mengagumkan.
-    Bukan dia yang selalu memanjakanmu, tapi dia yang ingin melihatmu semakin dewasa dan tangguh.

MEMBANGUN BANGUNAN ALLAH Ev. Hermanto Karokaro 1 Korintus 3:10-23 Dalam renungan sebelumnya kita telah belajar bahwa setiap orang p...