Kamis, 16 Mei 2013

SURAT IZIN MENIKAH




Ev. Hermanto Karokaro, M.A


Menikah itu  Ibarat  memasuki sebuah kenderaan kehidupan yang di dalamnya ada suami – istri dan kelak anak-anak pemberian Tuhan. Bisa dibayangkan jika si suami dan istri sudah berada dalam kenderaan kehidupan mereka, sementara  mereka  tidak tahu bagaimana menjalankan kendereaan tersebut. Mungkin kenderaan itu akan diam saja lama kelamaan mereka akan mulai jenuh dan akhirnya  keluar dari kenderaan tersebut sambil berkata  hubungan kita sampai disini saja. Atau kenderaan itu mungkin berjalan tetapi  jalannya tidak normal, menabrak  yang akhirnya melukai diri sendiri juga orang lain. Menikah itu butuh persiapan.  Memang tidak ada jaminan bahwa orang yang mempersiapkan pernikahannya  dengan baik, setelah menikah tidak mengalami masalah.  Namun menurut sebuah penelitian. Pasangan yang mempersiapkan pernikahannya dengan baik lebih  tahan terhadap goncangan dan lebih bahagia. Apa sajakah yang perlu dipersiapkan  ?  Saya membaginya dalam tiga aspek:

Pertama: Aspek Teologis
Menikah itu bukan sekeder keinginan manusia semata. Menikah atau pernikahan adalah ide atau rancangan Tuhan.  Tuhan ingin  anak manusia itu bahagia dalam pernikahan mereka. Bahagia tidaknya sebuah pernikahan sangat terkait dengan keterilbatan Tuhan dalam pernikahan tersebut. Maka dari itu pastikan bahwa Tuhan terlibat dalam pernikahan yang kita bangun.  Tanda awal seseorang melibatkan Tuhan dalam pernikahannya adalah mereka menikah dengan orang yang seiman. Firman Tuhan sangat jelas bicara tentang hal ini, gelab dan terang tidak mungkin dipersatukan.  Banyak orang melanggar ketentuan ini dan atas nama cinta mereka tetap menikah walau berbeda keyakinan. Pada akhirnya kandas dan berujung pada perceraian. Atau mungkin belum bercerai namun hari-hari yang dijalani sangat membebani hati. Maka dari itu  menikahlah dengan orang yang seiman. Bahkan kalau dapat menikahlah dengan orang yang takut akan Tuhan.


Kedua: Aspek Psikologis
Menikah itu adalah menyatukan dua hal yang berbeda. Laki-laki itu berbeda dengan wanita. Masing masing diciptkan Tuhan dengan keunikannya.  Banyak orang menikah  tanpa saling mengenal satu dengan yang lain sehingga banyak konflik. Sebelum memutuskan menikah  kenalilah si dia dengan benar berkaitan dengan perasaannya, tempramennya, kelebihan dan keburukannya. Semakin kita mengenal calon pasangan kita akan semakin baik. Mungkin ada yang berpikir, jika dalam tahap pacaran kita terbuka mungkin pasangan kita itu tidak bisa terima dan akhirnya tidak jadi menikah. Memang hal itu bisa terjadi, tetapi bukankah itu lebih baik. Karena kalau sudah menikah baru ketahuan belangnya akan lebih repot. Pengenalan akan pribadi ini tidak boleh diabaikan. Bahkan bila perlu sangat dianjurkan mengikuti satu tes dalam Psikologi yang sering disebut MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory) merupakan jenis bateray test psikometik terutama untuk mengidentifikasi aspek-aspek psikologis seseorang Tujuan utama adalah untuk mengenal kepribadian kita maupun calon pasangan kita secara psikologis

Ketiga: Aspek Biologis
Salah satu tujuan pernikahan adalah menikmati seks yang dikuduskan dan memperoleh keturunan. Namun ini adalah hanya salah satu tujuan pernikahan dan masih banyak tujuan pernikahan lainnya. Tetapi mempersiapkan diri secara baik dalam hal biologis sangat penting. Pastikan bahwa diri kita sudah siap secara fisik dan jika ada masalah berkaitan dengan hal ini harus dibicarakan.  Persiapan bilogis juga menyangkut kesiapan materi. Sebelum menikah sebaiknya kita sudah memiliki sumber mata pencaharian.

Memang syarat-sayarat yang sudah dijelaskan di atas belumlah sempurna. Tetapi harapan saya sedikit bisa membantu rekan-rekan muda yang akan menikah.

Tuhan Yesus Memberkati.

MEMBANGUN BANGUNAN ALLAH Ev. Hermanto Karokaro 1 Korintus 3:10-23 Dalam renungan sebelumnya kita telah belajar bahwa setiap orang p...